Pangeranku Yang KetusOrang aneh!!!!”,teriaknya dari atas motornya
saat aku berjalan di trotoar dekat
sekolah tengah hari. “Huhhh..sabar
Tiann…”,kataku menghibur diri sendiri.
Sejak kelas satu SMA dulu Farid
“Orang
memang tidak suka terhadapku,dia
tidak bisa melihatku senang dan selalu
sinis padaku. Aku tetap berusaha baik
padanya karna dia teman sekelasku
hingga sekarang kelas dua SMA dan
aku yakin bahwa suatu saat dia akan
baik padaku juga karna setahuku
semua orang pada dasarnya berhati
baik. Mungkin Farid jadi seperti ini
karena dia pernah merasa merasa
tersinggung dengan perkataan atau
perbuatanku yg tidak sengaja,karna
aku juga cuma manusia biasa yg
punya kelalaian. Tapi jauh di dlam
hatiku sebenarnya aku sangat
mengagumi temen sekelasku
itu,wajahnya yang tampan,kulitnya
mulus putih bersih,badannya
tegap,tinggi bagai model,anggota tim
basket sekolah,pinter dalam beberapa
mata pelajaran
Matmatik,Fisika,Kimia,dan tentunya
Olah Raga. Sebaliknya,aku sangat anti
dg itu semua,aku pintar dalam Bahasa
Inggris,dan Farid juga tidak mengerti
apa-apa tentang Bahasa Inggris.
Teman-temanku sring meminta
bantuanku untuk mengerjakan tugas-
tugas Bahasa Inggris maupu nsaat
ujian juga aku harrus mengedarkan
jawabanku ke seluruh anggota kelas.
Aku tidak tahu apakah Farid juga
mendapatknnya atau tidak,yang aku
tahu dia sama sekali tidak mau
berurusan semua yg berbau aku.
Akupun tidak munafik bahwa aku
jatuh cinta padanya sejak pertama kali
aku melihatnya saat pendaftaran di
SMA kami. Di kelas aku sering mencuri-
curi
pandang dan berfantasi dengan
lamunan mesumku,seandainya aku
bisa
menciumnya,memeluknya,menjilatnya,
dan
mengemut kontolnya,Ohhh….Farid
I Love You!!!.
Suatu pagi aku sangat
gelisah karena pelajaran sudah dimulai
tapi pangeranku belum juga
datang,aku khawatir dia akan kena
semprot oleh guru Kimia kami yang
super cerewet padahal dia laki-laki.
Suatu
Aku tahu biasanya anak yang sudah
terlambat lebih dari 10menit tidak
diperbolehkan masuk kelas dg guru yg
bersangkutan. Aku sudh putus asa
karena hari ini aku tidak bisa
memandang pangeran tampanku yang
selalu membuatku horny. Saat sekolah
usai aku berjalan mnyusuri lorong
sekolh menuju pintu gerbang tidak
sengaja aku mendengar salah satu
anggota tim basket menelpon,”Mungkin
Farid
nggak bisa ikut latihan
tuh,Papanya kan masuk rumah sakit
karena kecelakaan!!!”. Aku sangat
terkejut tapi juga senang karena Tuhan
masih memberiku
petunjuk atau berita
tentang pangeranku tercinta. Diliputi
rasa bingung aku makin mempercepat
langkahku untuk segera keluar dari
lingkungan sekolah dan bergegas naik
angkot menuju ke rumah sakit tempat
Papanya dirawat,tadi kebetulan aku
juga memberanikan diri untk
menanyakannya pada temannya itu.
Aku masih bingung apakah Farid akan
mengusirku saat di R.S nanti atau
malah akan memaki aku di depan
banyak orang. Tapi akhirnya aku
semakin mantap untuk menjenguk
Papanya karna aku juga sudah kangen
ingin melihat wajah tampan dan body-
nya yang seperti model L-Men. Selamat
siang…sapaku
saat aku sudah
menemukan kamar tempat Papa Farid
dirawat. Di sana hanya ada mereka
berdua. Belum sempat aku berpikir
Farid memegang tanganku sangat erat
dan menarikku keluar kamar,”Kamu
ngapain kesini brengsek!!! Aku sama
sekali nggak ngundang kamu dan asal
kamu tau aja ya,aku nggak butuh
kunjunganmu!!!”. “Mm…M…Maaf it
(nama panggilannya Fa-it) aku cuma
mo tau keadan kamu sama Papa
kamu gimana,a..a..aku tadi denger dari
tmn kalo Papa kamu masuk rumah
sakit makanya aku langsung kesini,aku
pengen tau keadaanmu karna kamu
temanku. Aku tau,kamu nggak pernah
suka sama aku selama ini dan untuk
itu aku juga mo minta maaf it kalo aku
punya
salah ma kamu. Kita udah
2tahun ini satu kelas it,tapi kita seperti
gak saling kenal,kita seperti perang
dingin,aku pengen bgt it kita
baikan,kita jadi temen. Tapi ya udah
kalo kamu gak mau maafin aku,aku
gak akan gangguin kamu kok”. Kataku
masih dalam keadaan gugup dan
gemetar karena takut dan juga
nerveous karena dia menekankan aku
ke dinding dan dia mengurungku
dengan kedua lengannya yang kokoh.
Perlahan dia mulai menurunkn kedua
lengannya dari dinding,”Oke,aku
tau,tapi untuk sekarang aku minta
kamu pergi dari sini karna aku lagi
pengen sendiri nemenin Papaku!!”.
Selama seminggu ini aku selalu
mengunjungi Farid dan Papanya di
rumah sakit setiap hari,Farid sudah
mulai ramah dan bisa menerimaku,aku
benar ternyata dia sangat baik. “it,ini
tadi catetan Biologi banyak bgt,nanti kamu kalo ngambil barang atau
kiriman makanan dari rumah sekalian
bawa buku catatanmu ya,kamu kan
gak mungkin nyatetnya di sini jadi aku
bawa pulang aja biar aku yang
nyatetin bwt kamu. O yach,tugas PPKN
yang mencari artikel itu sekalian aku
aja ya yg cari,itu tugas dikumpul Senin
besok,kalo gak ngumpul katanya gak
dapet nilai”. Farid hanya diam sambil
memendangi aku,akupun bingung tapi
aku suka expresinya yg manis seperti
itu. “Keluar yuk ian(namaku Tian)”.
Katanya. Aku hanya mengekornya dari
belakan “ian,makasih ya atas
semuanya. Saat Papaku sakit bahkan
tak seorangpun dari teman-teman kita
yg menjenguk kecuali kamu. Kamu
juga udah mintain izin ke Guru-
guru,kamu bikinin PR aku,bawain aku
makanan tiap hari. Selama ini aku
jahat sama kmu,Maafin aku ian”.
Matanya berkaca-kaca. “Ya udah it,kita
kan temenan jadi udah sewajarnya
aku nolongin kamu”. Hiburku smbil
menepuk-nepuk pundaknya yang
kokoh. Malem ini aku memutuskan
bwt nemenin Farid nungguin Papanya
di R.S karna besok hari Minggu. Sudah
larut malam tapi kami masih
bercerita,saat kehabisan bahan cerita
kami terdiam,aku juga jadi gugup. Tapi
apa yang terjadi,Farid berpindah
tempat duduk
ke sampingku dan semakin merapat.
www.ceritagay.uiwap.comDia mengelus pahaku,aku makin
gugup. Aku bangkit berdiri tapi Farid
mengikutiku dan mendorongku dg kuat
kedinding.
Dia mendekapku erat,bau
parfum dan badannya membuatku
lena,aku berusaha meronta tapi dia makin mendekapku dan mengunci
kedua tanganku di belakang
punggungku. Ohhh…iannn….desahnya
sambil menciumi leherku. Napasnya
hangat membuatku terhanyut,aku
tidak munafik aku mnginginkannya.
Aku sadar,ini rumah sakit,siapa saja
bisa datang tiba-tiba. Dengan sekuat
tenaga aku meronta,menggelengkan
kepalaku,Farid masih tetap menciumi
dan menjilati leher dan kupingku. Aku
setengah berteriak “Fa-it!!!”. Dia
sadar,”Mmm…Maaf…maaf ian,aku…
aku…” Diapun gugup. “Ya udah,gak
papa kok”. Aku sok bijaksana,padahal
aku memang menyukainya,kalau saja
bukan di rumah sakit pasti aku
serahkan smuanya. Papa Farid sudah
sembuh dan sudah bisa
pulang,Faridpun juga sudah mulai
sekolah. Sekarang dia baik padaku,aku
snang. “Yah…hujan,sialan!!! Omelku,aku
berteduh di halte. “loh ian,ayo naik ke
sini”. Kata Farid dari atas motornya.
“Gak usah it,aku nunggu di sini
aja,nanti juga bentar lagi Bisnya
datang”. “Ian,aku gak suka kamu
kayak gitu,aku berniat baik sama
kamu tapi kamu nolak!!!”. Wajah
tampannya dibuat pura-pura ngambk.
Lucu bgt dan ngegemesin. “Ya
udah,deh”. Kataku sambil naik ke
motornya. “Inilah kamarku…”,katanya
setelah sampai ke kamar rumahnya,dia
tidak
langsung mengantarku pulang
tapi mengajak aku ke rumahnya.
“Kamu basah kuyup,nih
handuk,keringin badanmu
dulu”,katanya sambil melempar handuk
dan
pakaian bwt ganti. Aku sedang
bugil di kamar mandinya untuk
mengeringkan badan dn mengganti
pakaian,tapi tiba-tiba tangan kokoh
memelukku dari belekeng dan leherku
dijilat dan digigit-gigit lembut.
“Ohhh…….iannn…..ohhhh…..aku jatuh
cinta sama kamu sayang…..” Akupun
tidak bisa menolak karna dia
memelukku sangat erat. Aku juga
tidak akan menolak atau bertanya
bagaimana bisa dia jatuh cinta
padaku,bukankah ini yg aku inginkan
selama ini? “Mmm….iya….uuuhhh….geli
ittt…”,balasku. Fa-it menuntunku ke
ranjangnya dan ternyata dia juga
sedang bugil. Kami berciuman sambil
berdiri di tepi rnjang,terus berciuman
dan berpelukan sangat erat. Farid harus
agak
membungkukkan badannya
karna dia lebih tinggi dariku. Aku
melepaskan ciuman dan mulai
menjelejehi lehernya dan telinganya
dg lidahku,aku pelintir punting
dadanya,dia mengeluh. Aku semakin
rakus mengenyot puting dada kirinya
sedangkan dada kanannya aku elus-
elus dan kucubit,begitu keras dan
kenyal. Aku terus turun menjilati
perutnya yang rata hingga sampai ke
penisnya yang berdiri tegak di tengah
rerimbunan jembutnya. Ohhh…aku
menelan ludah. Penisnya yang selama
ini hanya bisa aku bayangkan
sekarang nyata ada di depan mulutku
dan lebih besar,lebih panjang dari yg
aku bayangkan. Aku
menjilat,mengulumnya dengan rakus
sedangkan kedua tanganku meremas-
remas pantatnya yang montok dan
kudorong-dorong supaya penisnya bisa
lebih dalam masuk ke
kerongkonganku.
“Hhhooohhhh…….ahhh…..terussss……
iannn…sayang….nikmati
terus,cuma
untuk kmu sayang…..Owww….” Diapun
menggenjotkan maju mundur penisnya
keluar
masuk mulutku,agak lama,aku
telan semua precumnya yang nikmat.
Sampai tiba-tiba dia mencabut
penisnya dan menghempaskanku
terlentang ke atas ranjangnya yang
empuk. Farid menyerangku tanpa
memberiku kesempatan untuk
membalasnya. Bibirku dilumat dengan
liarnya,tangannya mengocok-ngocok
penisku yang tegang dari tadi. Farid
melepaskan ciumannya,sekarang dia
menggigit-gigit leherku dan
menjilatnya,aku hanya bisa meremas-
remas rambut harajukunya.
“Ooohhhh…..Fa-ittt….hahhhh……
uhhhh…..”,aku
mendesah tak karuan.
Farid melepaskan semuanya dan
berbisik “Ijinkan aku membuktikan
cintaku sayang….aku ingin memberikan
semua yang aku punya untukmu”. Dia
mengangkat kakiku dan
menyandarkannya ke bahunya yang
kokoh. Dia lumuri lubang duburku
dengan ludahnya lalu melumuri
penisnya pula. Dia kembali
menciumiku,melumat bibirku lalu
berbisik lagi “Tahan ya sayang…dan
rileks aja” Setelah itu dia menusukkan
batangnya yang 15cm panjangnya tsb
ke lubangku. “awwww….sakit ittt….”
bisikku. Farid tetap menciumiku dan
menghentakkan genjotan perdananya
hingga batangnya semuanya masuk ke
lubang
duburku. “Ooohhhh……”
desahnya menikmati kehangatan dan
jepitan anusku. Farid berhenti sejenak
memberi waktu bagi lubang duburku
untuk relaksasi. Setelah itu dia
melakukan aksi sorong tarik dengan
kuat namun lembut,sakitnya tidak
dapat kuungkapkan dengan kata-kata.
Aku dapat rasakan Farid menusukkan
penisnya dg cepat dan menariknya
dengan pelan-pelan. “Kamu kesakitan
sayang?” bisiknya. Belum sempat aku
menjawabnya,lidahnya sudah
menerkam mulutku lagi. Aku hanya
bisa merangkul lehernya sambil
bercucuran air mata karna rasa sakit.
Semakin lama semakin berkurang rasa
sakitku,bahkan berganti menjadi
kenikmatan yang tiada tara. Akupun
meremas-remas pantatnya yang
bergerk maju mundur secara constant.
“Oooohhh…..ahhhh…..Aku cinta kamu
ian,ooohh…lubang pantatmu sempit
bgt….nikmat bgt…” dia mendesah dan
meracau tak karuan di leherku.
“Ooohhh….yeach….genjot terus itt…
sayang….hajar aja lobang
pantatku….aku cinta kamu….ohhh…fuck
me….fuckkkk!!!!” balasku meracau
memberinya semangat. Setelah
menggenjotku begitu lama aku
rasakan genjotannya semakin
liar,buas,dan makin cepat. Batangnya
juga makinmembengkak di dalam
duburku. Di luar hujan bertambah
lebat,kami semakin terlarut dalam
permainan,Farid nampak begitu gagah
dan mempesona. Poni harajukunya
berayun-ayun,sesekali dia
tersenyum,matanya menatap tajam
mataku yang sayu. Aku hanya bisa
memainkan jari jemariku di tubuh
sexy-nya untuk membuatnya senang.
Akupun sudah tidak bisa menahan lg
genjotan Pangeranku yang tampan
dan hot ini,geselan penisku dengan
perutnya membuat penisku makin
tegang dan berdenyut-denyut siap
memuntahkan air mani.
“Ohhh….ittt….aku mau keluarrr….aku
gak tahannn….lagi ittt…”
“Mhhh….keluarin aja sayang…..aku
tunggu kok….” CRRRROOOOOOTTTTT……
CCRRRROOOOOTTTTT…..
CCCRRROOOTTTT……!!!!!!!!
air maniku
menembak-nembak ke perutnya dan
juga ke perutku. Farid berhenti sejenak
untuk menjilati air maniku di perutku
kemudian melanjutkan lagi
perjuangannya untuk membawaku ke
surga dunia. Puncak destinasi gairah
kami akhirnya tiba,aku terus
mengkemutkn duburku untuk
membuatnya semakin
terjepit,ayunannya semakin cepet dan
lebih cepat dari sebelumnya.
“Ohhh….ahhhh…..sayang….aku mau
keluar….aku mau keluarin di dalam
pantat kamu….aaarrrggghhhh…..”
CCCRRROOOOTTT……
CCCCRRRROOOOOOOOTTTTTTT………..
CCCRRRROOOOTTT……..
CCCCRRRROOOOOTTTT……
CCCCCRRRROOOOOTTTTT…….!
Farid
memelukku erat-erat dan menggigit
leherku saat rudalnya sibuk
menembaki dinding ususku dengan
cairan surganya yang kental,panas,dan
membanjiri ususku. Ooohhh….aku puas.
Farid
masih tetap menusuki duburku
yang sudah licin dengan goyangan
yang lebih lembut semakin lembut dan
akhirnya berhenti. “Aku gak mau
lepasin dari dalam pantatmu gak papa
kan sayang??? aku nyaman di dalam
sana” “Mmmmhhh….gak papa
sayang….aku juga suka” Kami
berciuman lagi,Farid menjilati dan
menggigit-gigit lembut leherku
lagi,akupun hanya bisa merangkul
lehernya dan meremas-remas
rambutnya sebelum akhirnya kami
terrtidur pulas. Farid masih
menindihku,kami tertidur dengan posisi
seperti itu dan batangnya yang sudah
mulai mengecil masih tertanam di
duburku. Sejak saat itu kami semakin
dekat,bahkan setelah pulang sekolah
Farid sering mengajakku ke rumahnya
untuk ngesex. Sekarang Farid yang
dulu ketus padaku berubah jadi sayang
dan
tidak mau melepaskanku.
I love you Farid,my Prince.